Friday, 27 December 2024

Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka

Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka

Tibunnasionalnews.com – II Kulonprogo,25 Juli 2024

Suasana Jamasan atau pembersihan) Pusaka yang digelar Dinas Kebudayaan Kulonrogo terhadap 14 Pusakanya di Alun – alun Wates.

Jamasan atau Pembersihan Pusaka ini diselengarakan pada Muharram yang diyakini sebagai moment yang tepat dalam tradisi Jawa untuk pembersihan lahir dan bathin.

Pusaka yang dimandikan dalam ritual khusus ini terdiri dari 12 pusaka milik 12 kapewonan di seluruh Bumi Binangun dan dua pusaka dari Keraton Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

Sebelum dilakukan Jamasan atau Pembersihan, pusaka ini di bawa iring – iringan dari Museum Bale Agung, Sekretariat Daerah Kulonprogo. Pusaka yang diberikan Keraton Ngayogyakarta diberi nama Kanjeng Kiyai Bantar Angin. Sedangkan pemberian Kadipaten Pakualam diberi nama Pusaka Kanjeng Kiyai Amiluhur.

Panitia Jamasan atau Pembersihan Kulonprogo Yulia Danes, Gelaran ini adalah bagian dari pelestarian budaya. Gelaran Jamesan atau Pembersihan ini diselengarakan secara serentak.

Prosesi Jamasan (Pembersihan) juga tak sebatas pemandian dengan ritual khusus, seperti diawali kirab budaya, kenduri, hingga pagelaran wayang kulit pada Kamis malam.

Penyelenggaraan Jamasan atau Pembersihan secarah meriah, ” lanjut Yulia Danes dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat pada kekayaan tradisi di Bumi Binangun. Disbud Kulonprogo juga menyelenggarakan pameran keris yang terbuka untuk masyarakat agar jadi wadah edukasi kebudayaan.

Antusiasme masyarakat mengikuti Jamasan atau Pembersihan pusaka ini, menurut Yulia Danes, juga cukup tinggi dimana diperkirakan saat gelaran wayang kulit nanti berlangsung meriah

“Kekayaan tradisi ini dari pusaka yang dimiliki, hingga ritual – ritual yang ada diharapkan diketahui dan turut dijaga dan diwariskan ke generasi muda agar terus dilestarikan,”tuturnta.

Sementara itu Staff Ahli Bupati Kulonprogo, Triyanto Raharjo yang hadir mewakili Pejabat Bupati menyebut Kekayaan Budaya ini mengandung nilai – nilai sosial yang mesti terus dilestarikan.
Nilai budaya adalah gotong – royong, saling menghormati, menjaga kerukunan, sampai kebersamaan, semua itu penting untuk terus diwariskan,”tuturnya.

Jamasan atau Pembersihan Pusaka juga momen yang tepat bagi masyarakat untuk membersihkan diri, jelas Triyanto, dalam merefleksi kehidupan sehari-hari hari,” ini refleksi dan evaluasi agar selalu menjadi pribadi yang baik dan unggul,” tuturnya.

Selain itu juga ada tokoh masyarakat, Danuar, menyampaikan Sangat positif acara Jamasan atau Pembersihan Pusaka, untuk mengenalkan sejarah budaya bangsa pada generasi muda Kulonprogo,”tuturnya.

(Pipin Martono)

Jurnalistic Write