Wednesday, 25 December 2024

Gunawan Ketua LSM Sniper dan Turangga Ketum LSM Benteng Bekasi Kecam DLH Terkait Pengawasan Ribuan Pabrik di Kabupaten Bekasi.

Gunawan Ketua LSM Sniper dan Turangga Ketum LSM Benteng Bekasi Kecam DLH Terkait Pengawasan Ribuan Pabrik di Kabupaten Bekasi.

 

Kabupaten Bekasi, 4 September 2024

 

Tribunnasionalnews.com – pabrik yang beroperasi di Kabupaten Bekasi kini menjadi sorotan tajam masyarakat dan para aktivis lingkungan. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Bekasi, terdapat lebih dari 7.500 pabrik yang tersebar di 11 kawasan industri, seperti Kawasan Industri Jababeka, MM2100 Industrial Town, Greenland International Industrial Center (GIIC), Lippo Cikarang, dan lainnya.

Gunawan, tokoh masyarakat Bekasi yang akrab disapa “Mbah Goen,” mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi pelanggaran izin dan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan. “Dari ribuan pabrik yang beroperasi, sangat kecil kemungkinan tidak ada yang melanggar izin dan menimbulkan pencemaran lingkungan hidup di Kabupaten Bekasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Gunawan mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi. Menurutnya, banyak perizinan dan non-perizinan di DLH yang rawan disalahgunakan oleh oknum pejabat untuk kepentingan pribadi. “Kita harus waspada, karena perizinan non-perizinan yang ada di DLH bisa menjadi celah bagi pejabat untuk mengeruk keuntungan pribadi, tanpa memikirkan dampak buruknya terhadap lingkungan, “tegasnya.

Senada dengan itu, Turangga CakraUndaksana, Ketua Umum LSM Benteng Bekasi, mengecam kurangnya transparansi dalam kinerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup. “Jika Kepala DLH bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya, seharusnya dia mampu menyampaikan data perusahaan yang telah ditindak karena tidak memiliki izin atau melanggar peraturan lingkungan. Tapi mana buktinya?, ” ungkapnya.

Kritik tajam ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pengawasan dan penegakan aturan lingkungan di Kabupaten Bekasi. Para aktivis mendesak pemerintah agar lebih serius menangani masalah ini demi keberlangsungan lingkungan hidup yang sehat di wilayah tersebut, ” Ungkapnya

(Red)

Dikeluarkan, Rabu 04 September oleh Media Temporatur.com